Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia baru-baru ini mengumumkan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan Sanur kini berada di peringkat lima teratas di negara ini. Kawasan yang telah mendapatkan investasi lebih dari Rp 2,29 triliun ini diharapkan dapat beroperasi penuh pada tahun 2025.
Kawasan ini bertujuan untuk menyediakan layanan kesehatan dan wisata medis kelas dunia, yang ditujukan bagi wisatawan medis internasional, ekspatriat, dan penduduk Indonesia. Dalam pernyataan terbarunya, Rizal Edwin, Penjabat Sekretaris Jenderal Dewan Kawasan Ekonomi Khusus Nasional, mengonfirmasi bahwa proyek tersebut akan siap diluncurkan dalam waktu tiga tahun.
Sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan pertama di Indonesia, Sanur berhasil menempati posisi keempat secara keseluruhan dan kedua dalam kategori layanan. Tujuannya adalah untuk menciptakan tempat di mana wisatawan medis dapat menerima perawatan komprehensif dan memiliki waktu yang mereka butuhkan untuk pulih dalam lingkungan yang mendukung.
Untuk meningkatkan pengalaman para tamu, Sanur juga memperluas layanan kebugaran dan gaya hidup, termasuk pusat perbelanjaan dan tempat hiburan. Hal ini memastikan para pengunjung dapat menikmati waktu mereka di Bali, berapa pun lamanya mereka menginap.
Pembangunan dimulai pada Desember 2021, melibatkan lebih dari 2.800 pekerja untuk mendorong penyelesaian proyek. Salah satu bagian penting dari pembangunan ini adalah Rumah Sakit Internasional Bali, yang dijadwalkan menerima pasien pertamanya pada awal tahun 2025. Rumah sakit ini akan menawarkan layanan khusus seperti onkologi, kardiologi, neurologi, dan gastroenterologi.
Sanur memiliki luas 41 hektar dan telah menarik investasi baru senilai Rp 938 miliar pada tahun 2024 saja. Christine Hutabarat, Presiden Direktur PT Hotel Indonesia Natour, memuji proyek tersebut karena telah menjadi pelopor pariwisata kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan. Ia menyatakan optimismenya tentang kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan menjadikan Bali sebagai tujuan wisata medis internasional.
Posisi Bali saat ini di pasar wisata medis terbilang sederhana dibandingkan dengan pusat-pusat regional lainnya seperti Bangkok, Chiang Mai, Kuala Lumpur, dan Singapura. Sebagian besar wisatawan medis saat ini mengunjungi Bali untuk perawatan gigi dasar, optometri, dan perawatan kosmetik non-bedah.
Namun, Sanur siap untuk meningkatkan status Bali dalam pariwisata medis. Lokasi ini akan menampilkan klinik internasional, praktik medis swasta, dan terapi khusus, yang menjamin layanan komprehensif bagi wisatawan medis. Klinik yang menawarkan perawatan seperti terapi sel, bedah estetika, bantuan kesuburan, perawatan mata, dan transplantasi rambut telah diumumkan.
Sanur akan memperlancar layanan bagi para tamu, mulai dari penjemputan di bandara hingga akomodasi, kunjungan medis, dan pemulihan, semuanya terpusat di satu lokasi. Kawasan ini juga menawarkan dua hotel bintang lima, vila mewah, dan tempat yang dapat menampung hingga 5.000 orang untuk konferensi dan pertemuan medis.
Terletak di sepanjang pantai Sanur, kawasan ini menawarkan kombinasi unik antara perawatan medis, kebugaran, dan perjalanan mewah. Yang terpenting, hotel dan resor yang ada di sepanjang Pantai Sanur akan mempertahankan suasana yang ramah keluarga. Para pemimpin setempat tengah membahas strategi untuk mengatur lalu lintas, guna memastikan peningkatan pariwisata tidak mengganggu wilayah Kota Denpasar.
Dampak terhadap Harga Properti di Sanur dan Bali
Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan Sanur diharapkan dapat memengaruhi harga properti di Sanur dan seluruh Bali secara signifikan. Karena proyek ambisius ini menarik perhatian global dan mendatangkan investasi besar, pasar real estat lokal sudah mengalami riak perubahan.
Dengan posisi Sanur sebagai pusat utama wisata medis dan kebugaran, permintaan akan Properti di Sanur yang dijual diprediksi akan naik. Investor lokal dan internasional kemungkinan akan melihat area tersebut sebagai tempat utama untuk peluang real estat karena infrastrukturnya yang ditingkatkan, fasilitas kelas dunia, dan peningkatan jumlah pengunjung. Terciptanya destinasi perawatan kesehatan dan kebugaran terpadu yang mewah diharapkan dapat meningkatkan nilai properti, menjadikan Sanur lebih menarik bagi mereka yang ingin berinvestasi di properti hunian atau komersial.
Lonjakan pembangunan ini tidak hanya akan berdampak pada kepemilikan properti tetapi juga pasar villa untuk disewa di Sanur. Akomodasi mewah yang melayani masa inap jangka panjang bagi wisatawan medis dan keluarga mereka kemungkinan akan mengalami peningkatan permintaan. Tren ini menguntungkan pemilik properti yang mungkin menemukan peluang sewa yang menguntungkan seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung yang mencari ruang pribadi premium.
Yang lebih luas Pasar properti dan real estat Bali juga akan diuntungkan oleh pembangunan Sanur. Daerah di sekitar Sanur, termasuk daerah pinggiran kota dan pedesaan, dapat mengalami peningkatan nilai properti karena minat terhadap real estat meluas ke luar daerah sekitarnya. Potensi pasar real estat yang berkembang pesat akan menarik pengembang dan investor yang ingin melayani gelombang baru wisatawan medis, profesional, dan ekspatriat yang tertarik dengan lanskap Bali yang terus berkembang.
Selain itu, peningkatan jumlah profesional medis, praktisi kesehatan, dan staf pendukung yang pindah ke Sanur akan mendorong permintaan perumahan. Pergeseran ini semakin menegaskan daya tarik properti di Sanur untuk dijual dan berkontribusi pada pengembangan infrastruktur masyarakat, yang mendukung pertumbuhan jangka panjang di sektor properti dan real estat Bali.
Secara keseluruhan, Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan Sanur akan mendefinisikan ulang tidak hanya lanskap perawatan kesehatan di Bali, tetapi juga pasar real estatnya, meningkatkan reputasinya sebagai tujuan utama untuk investasi, kehidupan berkualitas tinggi, dan pariwisata.