Investissement Villa Bali
Dec 06, 2024
pasar properti bali siap tumbuh berkelanjutan pada tahun 2025
Pasar properti Bali diperkirakan akan terus tumbuh pesat di sektor perumahan dan komersial. Pengembang tetap optimis tentang masa depan, dengan kombinasi sektor pariwisata yang sedang berkembang pesat dan peningkatan investasi asing yang terus mendorong kenaikan harga properti.
Daya tarik pulau ini sebagai tujuan wisata papan atas memainkan peran utama dalam tren ini. Meskipun menghadapi tantangan seperti peraturan yang berfluktuasi dan masalah lingkungan, status global Bali sebagai pusat wisata tetap menjadi pendorong utama permintaan real estat.
Data terkini dari Bandara Internasional Ngurah Rai Bali mengungkapkan bahwa kedatangan wisatawan mancanegara melonjak menjadi 4,47 juta selama delapan bulan pertama tahun 2024, meningkat 22,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah pengunjung terbanyak berasal dari Australia, diikuti oleh wisatawan dari India, Tiongkok, Inggris, dan Korea Selatan.
Menurut penyedia data independen REID, harga properti di Bali telah meningkat rata-rata 7% per tahun selama lima tahun terakhir, dengan beberapa area mengalami pertumbuhan yang lebih signifikan. Pulau ini juga menawarkan imbal hasil sewa tertinggi di Indonesia, yang menggarisbawahi daya tariknya sebagai tujuan investasi. Pada bulan Juni 2024, pendapatan dari sektor properti Bali mencapai $142 juta, menandai peningkatan signifikan sebesar 33% dibandingkan bulan sebelumnya.
Tren yang berkembang di kalangan wisatawan adalah pergeseran minat ke daerah-daerah baru di Bali bagian barat, termasuk daerah-daerah seperti Seseh, Kedungu, Cemagi, Nyanyi, dan Pererenan. Lokasi-lokasi ini membuka peluang baru untuk pengembangan real estat. Sementara tempat-tempat populer seperti Sanur, Seminyak, dan Ubud tetap diminati, generasi muda semakin tertarik ke daerah-daerah yang menawarkan hubungan yang lebih dekat dengan alam dan lingkungan yang lebih hijau.
Pembangunan infrastruktur yang pesat di Bali, termasuk proyek-proyek seperti Bali Urban Subway, diharapkan dapat semakin mendongkrak nilai properti di area yang dilayani oleh jalur transportasi umum. Kota-kota dengan sistem MRT atau LRT yang mapan secara historis mengalami kenaikan harga properti yang signifikan di lingkungan yang terhubung dengan jaringan transportasi ini.
Melihat ke depan, tahun 2025 diperkirakan akan menjadi tahun pertumbuhan yang kuat bagi pasar real estate Bali. Meningkatnya minat dari pembeli domestik dan internasional, seiring dengan Kebijakan pemerintah yang mendukung investasi properti diharapkan memainkan peran penting dalam perluasan ini. Keindahan alam Bali yang tak tertandingi, warisan budaya, dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan terus meningkatkan statusnya sebagai tujuan utama untuk hunian mewah dan peluang investasi.
Kawasan yang baru muncul seperti Nyanyi, yang menawarkan perpaduan akses ke pusat gaya hidup Bali dan ketenangan alam, menjadi semakin menarik bagi investor properti. Kawasan ini semakin memperkuat daya tarik Bali sebagai lokasi ideal untuk hunian mewah dan investasi real estat.
Pembeli properti di Bali biasanya terbagi dalam dua kategori utama: investor lokal yang mencari peluang bisnis dan pembeli internasional yang ingin memiliki sebidang tanah di salah satu destinasi paling diminati di dunia. Di antara pembeli asing, mayoritas berasal dari Australia, Eropa, dan Asia Tenggara, yang sering kali memilih skema kepemilikan yang melayani investor global.
Kunjungi kami halaman daftar dan amankan properti Bali Anda sekarang!