17 tahun penuh air mata & duka - pengeboman bali
Tanggal 12 Oktober adalah salah satu hari terburuk dalam sejarah, tidak hanya di Bali tetapi juga di Indonesia. Pada hari ini di tahun 2002, serangan militan di Bali dengan bom menewaskan lebih dari 200 orang dan melukai lebih dari 200 orang. Tahun ini menandai peringatan 17 tahun peristiwa itu yang tidak lain hanyalah kengerian air mata dan duka yang menyertainya.
Ratusan pelayat dan korban selamat berkumpul kemarin untuk memperingati 17 tahun pengeboman Bali. Anggota keluarga yang berduka, korban selamat, dan berbagai perwakilan kedutaan menyalakan dupa, membawa bunga ke tempat peringatan bagi korban selamat Bali di tempat wisata populer di Kuta. Tempat yang sama di mana militan meledakkan bom.
Itu bukan pemandangan yang mudah, anggota keluarga korban yang berduka menangis tersedu-sedu dalam acara peringatan dengan menyalakan lilin. Serangan paling mematikan di negara itu memengaruhi orang-orang dari seluruh dunia. Sebagian besar korban adalah wisatawan dan pelancong dari lebih dari 20 negara. Australia adalah negara yang paling menderita kerugian karena 88 warga negara Australia meninggal hari itu.
"Sudah 17 tahun berlalu tetapi luka itu masih segar bagi saya. Sulit untuk sembuh sepenuhnya tetapi saya mencoba melupakan masa lalu," Endang Isnaini, 48, yang kehilangan suaminya dalam serangan itu, mengatakan kepada AFP sambil tidak dapat mengendalikan emosinya.
Takako Suzuki adalah salah satu peserta, dia datang setiap tahun ke Bali dari Jepang pada hari ini dengan penuh kesedihan untuk mengenang putranya, Kosuke Suzuki. Dia meninggal dalam ledakan yang menyebabkan terbukanya front di Asia dalam perang melawan teror. Saya datang ke sini setiap tahun untuk memberi kekuatan bagi diri saya dan anak-anak saya yang lain. Ini sangat menyedihkan tetapi kita bisa melupakan ini," kata Suzuki.
Kelompok militan lokal Jemaah Islamiyah (JI) disalahkan atas pengeboman ini yang telah dikaitkan dengan Al-Qaeda. Pengeboman itu terjadi di dua tempat yang populer untuk malam itu bagi wisatawan dan menewaskan semua korban. Ada bom lain yang meledak di luar konsulat AS tetapi tidak menimbulkan korban.
Semua orang yang bertanggung jawab atas pengeboman tersebut dieksekusi atau dibunuh.