Pemerintah Provinsi Bali mengambil beberapa langkah serius untuk memastikan kemakmuran di provinsi tersebut. Pengumuman Gubernur baru-baru ini disambut baik oleh semua orang yang menyatakan bahwa mereka akan memastikan bahwa 1000 lulusan sekolah kejuruan SMK dapat memperoleh pekerjaan yang baik di kapal pesiar.

Saat ini lalu lintas kapal pesiar tidak begitu tinggi di Bali. Namun pendekatan pemerintah saat ini adalah "jika Anda membangunnya, mereka akan datang" dan itu dapat dilihat ditanggapi dengan serius oleh pembangunan terminal kapal pesiar yang diharapkan akan selesai pada tahun 2018 di Benoa.

Lulusan SMK tidak perlu khawatir menanggung biaya apa pun untuk bekerja di kapal pesiar, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan pada hari Selasa.

"Pemerintah akan menanggung semua biaya, baik itu untuk paspor, visa, atau biaya tiket. Jangan pikirkan biaya, pemerintah akan menanggungnya 100 persen," kata Pastika saat kunjungan kerja ke enam sekolah SMK negeri di Singaraja pada hari Selasa.

Pemerintah Provinsi Bali kini telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk menampung 1000 lulusan SMK yang siap bekerja di kapal dan mereka juga tengah memfokuskan dan memprioritaskan kesempatan bagi lebih banyak siswa yang membutuhkan. Hal ini merupakan cara dan upaya mereka untuk memutus mata rantai kemiskinan.

“Saya minta sekolah-sekolah untuk menerima siswa dari golongan ekonomi bawah. Jika ingin bekerja di kapal pesiar, sebaiknya fokus pada pendidikan, tingkatkan kemampuan bahasa Inggris, agar lebih berdaya saing.”

Ia juga meminta dan mendorong sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga yang memiliki lahan tidur untuk membangun asrama bagi siswa dan guru yang tinggal jauh.