Dari timur ke bagian barat pulau Flores ditutupi dengan Betong atau pohon bambu.Penduduk setempat terbiasa menggunakan Betong dalam kehidupan sehari hari mereka,karena multi - fungsional seperti untuk mengambil air minum atau untuk membangun rumah.

Betong di gunakan juga dalam kegiatan budaya,seperti untuk membuat alat musik yang disebut Bombardom.Penduduk desa menggunakan Betong terbesar untuk mebuat meriam yang hanya digunakan pada Natal.Direktur Saeh Go Lino Ruteng,Armin Bell , mengatakan " Pada masa lalu,meriam Betong hanya digunakan ketika ada acara besar di desa desa.Kemudian meriam hanya di gunakan ketika ada kematian seorang tetuah desa,dan setelah beberapa saat tradisi in menghilang." Adapun mengapa meriam yang ditembakan pada Natal,Armin mengatakan,"Saya pikir itu karena orang orang di Flores lebih khususnya lagi di Manggarai telah memeluk Katolik sejak tahun 1912 dan Natal di pandang sebagai peristiwa yang penting."
Baca selengkapnya di
https://www.thejakartapost.com/