Pemerintah Daerah Gianyar berencana merestorasi tempat dan fasilitas wisata Ubud pada 2023.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Gianyar, Gede Widarma Suharta mengatakan, pemerintah daerah Gianyar akan mendapat anggaran besar dari pemerintah pusat untuk merestorasi tempat-tempat wisata di Ubud.

"Pemerintah pusat berencana menyediakan total $2,4 miliar (Rp34,3 triliun) untuk upaya ini, yang akan dimulai pada 2023 hingga 2025," kata Widarama, Jumat (2/11). Program ini dimulai sejak jumlah wisatawan di Ubud menurun selama beberapa tahun terakhir.

Pesatnya perkembangan Ubud menyebabkan kawasan ini kehilangan pesona dan keindahannya. “Kemacetan lalu lintas karena minimnya lahan parkir menjadi salah satu penyebabnya. Mayoritas pemilik mobil memarkir mobilnya di jalan sekunder,” tambah Widarma.

Untuk mengatasi masalah ini, pihak berwenang berencana membangun gedung parkir yang akan menampung kendaraan warga dan wisatawan. Sementara itu, pemerintah akan melarang pembangunan gedung tambahan di Ubud dan mendorong pengembang untuk mempertimbangkan Payangan dan Tegalalang sebagai gantinya.

Pemerintah juga akan berinvestasi pada bus listrik untuk mengangkut penumpang antara Tegalalang, Ubud dan Payangan serta pelebaran trotoar untuk pejalan kaki di kawasan pusat Ubud.

“Kami akan membangun terminal bus listrik, membangun area parkir di Singakerta, Padang Tegal dan Astina Central, serta pelebaran trotoar di Ubud sehingga jalan hanya bisa menampung satu mobil. Ini untuk menghindari parkir liar,” pungkas Widarma.