Indonesia secara resmi memasuki resesi setelah 20 tahun krisis keuangan Asia, namun Nusa Tenggara dan Kepulauan Bali secara resmi menjadi negara yang paling terpukul ekonomi di tengah pandemi.

Pengumuman yang dilakukan Badan Pusat Statistik pada tanggal 5 November bahwa PDB Indonesia telah mengalami kontraksi sebesar 3,49 persen pada Triwulan III tahun 2020 yang sebenarnya diikuti oleh kontraksi sebesar 5,32 persen pada Triwulan II tahun 2020. Resesi diperkirakan terjadi pada suatu negara. ketika pertumbuhan PDB negatif tercatat dalam dua kuartal.

Berdasarkan pengelompokan pulau, BPS menyebutkan Provinsi Bali dan Nusa Tenggara mengalami kontraksi paling dalam.

“Kelompok provinsi di pulau Bali dan Nusa Tenggara mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 6,8 persen,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers virtual.

Penurunan ekonomi Bali sebesar 12,28 persen tercatat secara tahunan di Q3 yang sudah mengalami kontraksi sebesar 10,98 persen di triwulan kedua.

Namun, jika dibandingkan hanya dengan kuartal sebelumnya, BPS mengatakan PDB regional Bali meningkat 1,66 persen, menunjukkan bahwa "Ekonomi Bali perlahan pulih di tengah tekanan pandemi COVID-19."