Karena vaksin Covid-19 telah tiba, begitu pula rumor, kesalahpahaman, dan tipuan. Hal tersebut telah menyulut ketakutan masyarakat Indonesia akan parahnya warga dusun di Nusa Tenggara Timur (NTT) bersembunyi di dalam hutan untuk menghindari vaksinasi.

Kepala Polres Alor, Agustinus Christmas membenarkan bahwa warga Dusun Batu Putih yang merupakan bagian dari Kecamatan Kabola NTT di Kabupaten Alor lah yang bersembunyi di hutan karena takut akan vaksinasi.

“Mereka bersembunyi di hutan setelah membaca banyak pemberitaan di media sosial dan informasi lain yang membuat mereka takut,” kata Agustinus tanpa menjelaskan apa informasi palsu yang disampaikan.

Pemerintah daerah kemudian bertindak bertanggung jawab dan mendekati penduduk ini untuk mengklarifikasi dan mendidik mereka tentang tujuan vaksin yang meyakinkan beberapa dari mereka untuk kembali ke rumah namun beberapa masih mengungsi di hutan.

Indonesia memulai fase kedua dari program vaksinasi massal kemarin, dimulai dengan pasar tekstil terbesar di kawasan itu di Tanah Abang, Jakarta Pusat, di mana 10.000 vendor mendaftar untuk menerima suntikan pertama mereka. Tahap kedua menargetkan total sekitar 17,8 juta orang, termasuk pendidik dan pedagang pasar.

Kejadian di NTT ini memberikan gambaran sekilas tentang tantangan yang dihadapi Indonesia untuk memvaksinasi warganya. Mereka sekarang memastikan bahwa orang-orang mendapat informasi dan pendidikan yang baik tentang apa artinya diinokulasi.

Indonesia menargetkan untuk memvaksinasi sekitar 180 juta orang pada awal 2022 untuk mencapai kekebalan kawanan. Pada tingkat vaksinasi saat ini, Bloomberg telah memproyeksikan bahwa Indonesia membutuhkan setidaknya 10 tahun untuk mencapai prestasi tersebut, meskipun Kementerian Kesehatan bersikeras bahwa tingkat tersebut akan segera naik.