Bali terkenal di seluruh dunia berkat pantainya yang memesona, terumbu karang yang indah, serta kehidupan budaya yang begitu spiritual. Namun, kebanyakan wisatawan hanya berfokus pada bagian selatan pulau—seperti Kuta, Seminyak, dan Nusa Dua—sehingga kawasan timur masih jarang tersentuh. Keadaan ini mulai berubah berkat perhatian baru dari Kementerian Pariwisata Indonesia terhadap Karangasem, salah satu kabupaten di timur Bali yang menyimpan keindahan alam memukau, warisan budaya yang kaya, serta minat yang terus meningkat pada investasi villa Bali. Dengan mendorong para pelancong untuk menjelajahi Bali Timur, pemerintah berharap dapat mempromosikan pariwisata berbasis komunitas, melestarikan tradisi unik, dan memberikan alternatif selain kawasan komersial yang lebih ramai.

Salah satu pendukung paling vokal untuk perubahan ini adalah Ni Luh Puspa, Wakil Menteri Pariwisata Indonesia. Dalam kunjungan terbarunya ke Karangasem, ia menegaskan bahwa pemerintah ingin menyoroti destinasi yang jarang diperhatikan. Berbicara dalam bahasa Inggris, ia menyatakan, “Saya berpendapat bahwa jika kita mengembangkan pariwisata Bali, tidak boleh hanya terpusat di Bali Selatan saja, karena Bali tidak hanya ada di selatan; masih ada wilayah timur dan utara yang perlu kita kembangkan.” Pernyataan ini menekankan keinginan agar pesatnya pertumbuhan pariwisata dapat dirasakan di seluruh Bali. Alih-alih menumpuk wisatawan di beberapa pantai populer, Kementerian berupaya mempromosikan keajaiban budaya dan alam yang dimiliki Bali Timur—visi yang sejalan dengan meningkatnya ketertarikan pada investasi villa di Bali, seiring makin terkenalnya kawasan ini.

Potensi Karangasem sangatlah jelas. Menjulang di kawasan ini, Gunung Agung adalah gunung berapi tertinggi dan tersuci di Bali, dikelilingi hamparan sawah bertingkat, pura bersejarah, dan desa-desa yang memegang teguh adat istiadatnya. Wisatawan juga akan menemukan perpaduan menakjubkan antara situs bersejarah dan pengalaman budaya yang mendalam. Misalnya, Samsara Living Museum menawarkan lokakarya untuk mempelajari cara membuat lak-lak—kue tradisional Bali—sekaligus memperkenalkan kerajinan seperti menulis di lontar (daun palem). Konsep “museum hidup” ini sangat menarik bagi mereka yang menginginkan interaksi yang lebih bermakna.

Tidak jauh dari sana, pengunjung dapat menjelajahi Tirta Gangga, bekas istana air kerajaan yang dibangun oleh keluarga kerajaan Karangasem. Dengan air mancur yang anggun, kolam-kolam indah yang dipenuhi ikan koi warna-warni, dan jalur taman yang tenang, tempat ini memperlihatkan keanggunan masa lampau. Sementara itu, Puri Agung Karangasem yang megah juga menyingkap jejak kerajaan Karangasem. Di dalam kompleks istana, Anda dapat melihat unsur arsitektur yang dipengaruhi gaya Bali, Tionghoa, dan Eropa. Menurut Ni Luh Puspa, “Ada banyak hal yang harus kita kerjakan bersama Bupati terpilih yang memiliki visi besar untuk memajukan pariwisata. Ini sejalan dengan visi Presiden untuk membangun dari desa, jadi mari kita bekerja bersama mengembangkan pariwisata Karangasem agar manfaatnya dirasakan masyarakat setempat.”

Komitmen untuk memprioritaskan masyarakat lokal sangatlah penting. Banyak keluarga di Karangasem yang selama ini mengandalkan pertanian, perikanan, atau kerajinan berskala kecil. Pariwisata yang berkembang dapat membuka sumber penghasilan alternatif sekaligus mendorong pelestarian tradisi. Gagasan yang inklusif dan berkelanjutan ini menjadi penyejuk di tengah arus pariwisata yang lebih padat di Bali Selatan—dan menghadirkan peluang bagi proyek investasi villa yang mendukung pembangunan komunitas.

Kolaborasi Pemerintah dan Inisiatif Lokal

Salah satu pendorong utama kebangkitan Bali Timur adalah kemitraan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. I Gusti Putu Parwata, atau kerap dipanggil Gus Par, adalah Bupati baru Karangasem. Ia menyambut baik dukungan Kementerian untuk menempatkan Bali Timur sebagai destinasi wisata unggulan. Berbicara dalam bahasa Inggris, ia berkata, “Potensi pariwisata Karangasem sangat besar. Kami akan segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat mengenai pengembangan Karangasem.” Pihaknya menyadari perlunya infrastruktur yang lebih baik—mulai dari perbaikan jalan, transportasi yang memadai, hingga koneksi digital yang lebih kuat—agar wisatawan bisa menjelajahi desa-desa terpencil dan pura suci di kawasan ini.

Kolaborasi menjadi kunci penerapan pariwisata berkelanjutan di Karangasem. Para pejabat berencana untuk berfokus pada inisiatif ramah lingkungan, pengelolaan sampah yang efisien, serta praktik perjalanan bertanggung jawab yang menjaga jati diri budaya dan ekologi Bali Timur. Di sisi lain, Kementerian Pariwisata berupaya memperkenalkan Karangasem ke audiens internasional yang lebih luas melalui kampanye pemasaran dan dukungan event. Daya tariknya jelas: sementara Bali Selatan kadang terasa padat dan komersial, Bali Timur menawarkan ketenangan, kedalaman spiritual, serta keaslian budaya—cocok bagi mereka yang mempertimbangkan untuk membeli villa di Bali.

Salah satu contoh inisiatif lokal yang menarik adalah Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, sebuah desa adat yang masih menjaga banyak aturan dan arsitektur khas Bali kuno. Tenganan terkenal karena produksi gringsing, kain sakral berjenis double-ikat, ditenun oleh perajin terampil dengan metode turun-temurun. Wisatawan dapat menyaksikan proses penenunan yang rumit, membeli langsung kain tenun asli, dan memahami upacara di desa ini. “Saya mengunjungi Tenganan Pegringsingan di Karangasem untuk melihat langsung bagaimana pariwisata dapat selaras dengan alam, penduduk lokal, serta pelestarian adat dan budaya,” kata Ni Luh Puspa. Pernyataan ini menegaskan prinsip dasar pengembangan pariwisata di Bali Timur: menumbuhkan industri ini tanpa mengikis nilai budaya yang membuat kawasan ini begitu istimewa.

Pelaku tur lokal juga berperan membentuk pengalaman perjalanan yang bertanggung jawab. Beberapa di antaranya menawarkan pendakian melewati sawah hijau dan tur berpemandu ke pura tersembunyi, menghubungkan wisatawan secara langsung dengan alam. Yang lain menggelar lokakarya budaya, seperti tari Bali, musik gamelan, atau mengenalkan kosakata dasar bahasa Bali. Dengan memperluas ragam produk pariwisata, Karangasem dapat menarik segala jenis pengunjung—dari pencinta petualangan hingga penggemar budaya—sekaligus mendistribusikan keuntungan ekonomi pada pelaku usaha kecil di seluruh kabupaten.

Perlindungan lingkungan juga menjadi prioritas. Kedekatan Karangasem dengan Gunung Agung menekankan pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendorong akomodasi ramah lingkungan, serta meningkatkan sistem pengelolaan sampah setempat. Dengan bantuan Kementerian Pariwisata, pemerintah daerah bisa menyelenggarakan pelatihan bagi pemandu wisata dan pemilik homestay tentang pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab. Ni Luh Puspa menambahkan, “Kunjungan ini adalah pertemuan awal, dan akan ada pertemuan lanjutan untuk membahas tantangan yang menghambat kemajuan pariwisata Karangasem serta menyusun langkah-langkah konkret untuk mengatasinya.” Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang pada model pariwisata yang menghargai kekayaan budaya dan lingkungan—tepat bagi mitra investasi villa yang mengutamakan keberlanjutan.

Rencanakan Perjalanan Anda: Apa yang Bisa Ditemukan di Bali Timur

Bagi wisatawan yang menginginkan pengalaman budaya yang lebih mendalam, Karangasem menawarkan alternatif menyegarkan dibanding wilayah Bali yang lebih padat. Alih-alih menginap di resort ramai, Anda bisa memilih homestay atau hotel butik yang berada di dekat persawahan, lembah, atau kawasan pesisir. Bangun pagi dengan suara ayam berkokok, sambil menyaksikan kemegahan Gunung Agung kala fajar, adalah awal sempurna untuk hari yang tenang dan menginspirasi. Tur desa bisa mengantar Anda ke pura tersembunyi atau jalur pedesaan yang indah, menghadirkan sisi Bali yang ditenun dari tradisi berabad-abad.

Menyelami Budaya Lokal

Daya tarik Bali Timur terletak pada eratnya ikatan komunitas di sana. Banyak banjar (kelompok masyarakat) masih rutin mengadakan pertemuan, tarian sakral, dan upacara di pura yang terbuka bagi pengunjung yang menghormati adat. Saat berada di Karangasem, cobalah mengucapkan salam dalam bahasa Bali, cicipi masakan rumahan di warung lokal, dan nikmati ritme tenang kehidupan pedesaan. Interaksi asli seperti ini seringkali lebih berkesan ketimbang objek wisata yang lebih umum.

Jelajahi Institusi Budaya

Tempat-tempat seperti Samsara Living Museum memadukan pendidikan dan kegiatan praktis, misalnya mencoba membuat lak-lak atau mencicipi jamu (minuman herbal tradisional). Sementara itu, Tirta Gangga mengundang Anda berkeliling di antara patung-patung ukir, memberi makan ikan koi di kolam jernih, dan berfoto di atas batu pijakan yang ikonik. Setiap lokasi menampilkan sisi berbeda dari sejarah Karangasem yang kaya serta keragaman budaya yang unik.

Kunjungi Desa Tradisional

Keberlangsungan adat di Tenganan Pegringsingan memperlihatkan bagaimana pariwisata modern bisa berpadu selaras dengan tradisi. Di desa ini, warga tetap mempertahankan aturan arsitektur kuno serta teknik tenun double-ikat yang diwariskan turun-temurun. Dengan membeli suvenir langsung dari perajin setempat, Anda turut membantu melestarikan warisan mereka. Desa lain di Karangasem juga menawarkan sekilas praktik adat turun-temurun, mulai dari latihan tari upacara hingga pertemuan komunitas yang didasari penanggalan Bali.

Prioritaskan Praktik Berkelanjutan

Jika ingin meminimalkan jejak lingkungan, pilihlah penginapan ramah lingkungan yang membatasi penggunaan plastik dan mengelola sampah dengan benar. Membawa botol minum atau tas belanja yang dapat digunakan ulang juga membantu mengurangi plastik sekali pakai. Langkah-langkah ini selaras dengan rencana Karangasem untuk melindungi lingkungannya sekaligus menjaga identitas budayanya.

Luangkan Waktu Lebih Lama

Usahakan mengalokasikan beberapa hari untuk menjelajahi Bali Timur. Walau kunjungan sehari bisa memberi gambaran sekilas akan pesonanya, tinggal lebih lama memungkinkan Anda menemukan sudut-sudut tersembunyi dan wawasan budaya yang lebih mendalam. Menyewa sopir berpengalaman atau menyewa sepeda motor (jika Anda percaya diri di jalanan Bali) memudahkan Anda menjangkau beragam wilayah—dari jalur pegunungan hingga desa pesisir—dalam hitungan jam.

Masa Depan Berkelanjutan untuk Bali Timur

Ke depannya, sorotan pada Karangasem kemungkinan akan kian meningkat seiring penerapan lebih banyak inisiatif pembangunan bertanggung jawab oleh Kementerian Pariwisata dan pemerintah daerah. Dengan dukungan Bupati I Gusti Putu Parwata, upaya akan meliputi peningkatan infrastruktur, pengaturan tata ruang yang bijaksana, serta pelestarian nilai-nilai lokal. Seperti yang ditegaskan Ni Luh Puspa, “Mari kita bergandengan tangan untuk mengembangkan pariwisata Karangasem agar manfaatnya betul-betul dirasakan masyarakat setempat.”

Visi ini dapat mengubah Bali Timur menjadi salah satu kawasan paling diminati di pulau ini—tempat alam yang masih murni, tradisi yang semarak, serta keramahan penduduk setempat. Bagi wisatawan yang hanya mengenal sisi selatan Bali, Karangasem menawarkan kesempatan untuk merasakan ritme lebih santai dan inti spiritual yang telah tumbuh selama berabad-abad. Dari aula bersejarah di Puri Agung Karangasem, kolam air tenang di Tirta Gangga, hingga adat yang terpelihara ketat di Tenganan Pegringsingan, Bali Timur menyimpan keajaiban bagi setiap pengunjung.

Apakah membeli villa di Bali merupakan investasi yang baik? Dengan meningkatnya popularitas Karangasem, properti di kawasan ini menjadi peluang yang unik. Komitmen wilayah ini terhadap pariwisata berkelanjutan dan pelestarian budaya menjadikannya pilihan yang menjanjikan untuk jangka panjang. Bagi Anda yang tertarik, telusuri villa di Karangasem untuk menemukan properti yang memadukan potensi investasi dan pesona khas Bali.

Perjalanan Bali Timur dari wilayah yang sering diabaikan menjadi contoh pariwisata berkelanjutan membuktikan bahwa kolaborasi erat antara pemerintah dan penduduk lokal bisa mengubah masa depan sebuah daerah. Karangasem menonjol dengan sejarah kerajaannya, ekspresi budaya yang beragam, serta lanskap menakjubkan—tempat ideal bagi wisatawan dan investor. Dengan mendukung inisiatif berbasis komunitas, menjaga kelestarian lingkungan, serta bermitra dengan agen tepercaya seperti Kibarer Property, pariwisata dan investasi villa dapat menjadi motor penggerak perubahan positif. Saat semakin banyak orang menemukan sisi Bali yang satu ini, mereka tak hanya menciptakan kenangan tak terlupakan, tetapi juga berkontribusi pada peluang ekonomi yang menguatkan keluarga serta mempertahankan tradisi.