Pejabat dari Dinas Pariwisata Denpasar berharap rencana pemerintah pusat untuk membuka kembali koridor transportasi internasional Bali akan berjalan sesuai rencana.
Dezire Mulyani, Kepala Dinas Pariwisata Denpasar, mendorong pemerintah pusat untuk menjaga rencana pembukaan kembali perbatasan bagi pengunjung internasional pada Oktober 2021, karena sebagian besar tahap persiapan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi para pelancong, seperti Kebersihan Kesehatan Keselamatan Sertifikasi lingkungan (CHSE) dan pemindaian kode QR, telah diterapkan dengan baik di sebagian besar kawasan wisata di pulau itu.
"Belum ada pengumuman mengenai pembukaan kembali sampai besok, tapi kami sangat berharap pemerintah pusat tidak membatalkannya lagi seperti dulu." kata Mulyani, Kamis (30/9) sore. Mulyani mengatakan semua tempat wisata di Denpasar, seperti pantai dan pusat perbelanjaan, telah mewajibkan pemindaian kode QR bagi wisatawan.
“Selain tempat wisata dan pusat perbelanjaan, beberapa usaha penginapan seperti kafe, restoran, dan hotel sudah mulai menggunakan tracing PeduliLindungi selama beroperasi, padahal tidak wajib.” Mulyani menjelaskan.
Namun, dia mengakui bahwa sebagian besar perusahaan akomodasi di Denpasar tidak memiliki sertifikasi CHSE karena prosesnya yang rumit.
"Menurut data kami, hanya 40% dari perusahaan akomodasi kami yang telah terakreditasi dengan CHSE karena kuota terbatas dari pemerintah pusat." Beberapa perusahaan tidak bersertifikat karena mereka memilih untuk menutup pintu mereka," pungkas Mulyani.