Di seluruh nusantara, ada desa yang tak terhitung jumlahnya yang telah diawetkan dengan budaya dan warisannya masing-masing.Jakarta Post TravelĀ  memilih tujuh desa unik yang siap menyambut wisatawan dengan pariwisata berbasis pada masyarakat nya. Desa berikut anda bisa kunjungi atau menginap disana dengan pengalaman ritual & upacara merekaatau bahkan mencicipi hidangan lokal mereka.

1. Desa Baduy, Banten

Desa Baduy terletak di perbukitan Gunung Kendeng, sekitar 75 kilometer sebelah selatan dari Rangkasbitung, Banten. Desa tradisional ini adalah desa tradisional yang paling dekat dengan Jakarta, yang dapat dicapai dengan kereta api dari stasiun Tanah Abang ke stasiun Rangkasbitung. Kemudian anda dapat mengambil transportasi umum ke desanya.

2. Desa Tenganan, Bali

Desa Tenganan di Karangasem adalah hanya salah satu dari beberapa masyarakat yang tersisa di Bali yang menawarkan pengalaman otentik untuk bisa melihat bagaimana kehidupan di pulau ini pada masa dekade .Meskipun desanya sekarang cepat menangkap dengan modernisasi.Namun ,Anda masih bisa melihat sekilas cara hidup tradisional mereka. Para penduduk di desa Tenganan saat ini adalah keturunan dari orang-orang yang tinggal sebelum orang Jawa tiba di Bali pada abad ke-15.

3. Desa Bayan, Lombok

Terletak di Kabupaten Lombok Utara, desanya berada di kaki gunung tertinggi kedua di Indonesia, dikelilingi oleh sawah yang luas, banyaknya air terjun, hutan hujan yang terawat baik dan hanya 20 menit dari pantai.Para penduduk desa mengikuti filosofi yang disebut Wetu Telu, yang mencampur unsur-unsur Islam dengan ibadah leluhur."Wetu Telu bukan agama, sebenarnya merupakan filosofi hidup yang dipraktekkan oleh suku Bayan," kata Raden Anggia Kusuma, salah satu Pemangku atau pemimpin suku Bayan.

4. Wae desa rebo, Flores, Nusa Tenggara Timur

Sebelum 2008, desa terpencil ini berada jauh di dalam hutan pada ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut yang tidak dikenal. Desa ini adalah satu-satunya desa di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur yang masih memiliki rumah-rumah tradisional yang disebut mbaru niang- melingkar berbentuk kerucut rumah.Bagi masyarakat Manggarai, mengunjungi Wae Rebo adalah ziarah.Terdiri dari tujuh rumah kerucut yang rapi ditempatkan dalam sebuah lingkaran pada rumput kecil, Wae Rebo ini dibuat dari ujung atas lanskap raksasa yang dimulai dengan puncak bergerigi di salah satu ujung yang lembut .

5. Desa Lamalera, Nusa Tenggara Timur

Desa Lamalera di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, dikenal karena ritual berburu paus nya.Desa ini terletak di pantai yang menghadap Laut Sawu di Provinsi Nusa Tenggara Timur.Adat negara Kuno setempat yang setelah mendengar panggilanseorang lamafa (harpooner) harus mengerahkan pasukan matros (pendayung) untuk segera berangkat ke Laut Sawu dengan kapal peledang kayu tradisional mereka.

Baca selengkapnya diĀ https://sg.news.yahoo.com