Saat bulan Oktober dimulai, muncul data baru tentang jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali pada bulan lalu.

Setiap bulan, Badan Pusat Statistik Bali merilis data terbaru dengan penundaan. Angka terbaru yang mencakup bulan Agustus memberikan beberapa wawasan menarik.


Pada Agustus 2024, Bali mengalami peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Namun, jika dibandingkan dengan Juli 2024, terjadi penurunan sebesar 1,44%.


Penurunan kecil ini wajar saja, karena musim puncak wisatawan di Bali berlangsung dari akhir Juni hingga pertengahan Juli. Secara total, 616.641 wisatawan mancanegara datang ke Bali selama bulan Agustus 2024.


Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa rata-rata lama tinggal di Bali telah meningkat. Wisatawan mancanegara dan domestik kini tinggal selama rata-rata 2,86 hari, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.


Meskipun masa tinggal rata-rata kurang dari tiga hari mungkin tampak singkat, hal itu mewakili preferensi lebih dari 600.000 pengunjung. Banyak wisatawan datang untuk liburan singkat, terutama dari daerah sekitar seperti Jawa, Malaysia, dan Singapura.


Wisatawan Australia tetap menjadi pengunjung internasional teratas ke Bali, dengan 142.000 warga Australia bepergian ke pulau itu untuk menikmati sinar matahari musim dingin pada bulan Agustus 2024. Menariknya, peningkatan terbesar datang dari wisatawan Italia, dengan jumlah yang meningkat sebesar 175% dari bulan Juli.


Kepala Badan Pusat Statistik Bali, Kadek Agus Wirawan, mencatat peningkatan tajam jumlah wisatawan Italia, dari 9.763 pada Juli menjadi 26.934 pada Agustus. Meski demikian, Italia tidak masuk dalam sepuluh besar negara pengunjung teratas pada Agustus. Sepuluh negara teratas tetap tidak berubah: Australia, India, Tiongkok, Inggris, AS, Singapura, Korea Selatan, Prancis, Malaysia, dan Jerman.


Bali terus menjadi tempat persinggahan pertama dan satu-satunya bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Menurut Wirawan, 45,7% dari seluruh wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia antara bulan Januari dan Agustus datang melalui Bali.


Tren ini menguntungkan hotel-hotel di Bali, dengan tingkat hunian yang meningkat. Wisatawan semakin memilih akomodasi mewah. Hotel bintang lima memiliki tingkat hunian tertinggi yaitu 76%, sedangkan hotel bintang dua memiliki tingkat hunian terendah yaitu 58%.


Sementara itu, destinasi wisata internasional utama Indonesia juga terungkap. Wisatawan Malaysia menjadi kelompok wisatawan terbesar yang menuju luar negeri, diikuti oleh Arab Saudi, Singapura, Thailand, Timor Leste, Tiongkok, Kamboja, Australia, Jepang, dan Korea Selatan.


Seiring dengan meningkatnya mobilitas wisatawan domestik dan internasional, para pemimpin pariwisata Bali menghimbau para pengunjung untuk menjelajahi daerah-daerah yang tidak terlalu ramai di pulau ini. Badan Pariwisata Nasional, Wonderful Indonesia, telah merilis daftar destinasi terbaik di Bali yang jarang dikunjungi wisatawan. Menteri Pariwisata Sandiaga Uno juga meluncurkan Paket Wisata 3B, yang mempromosikan kemudahan perjalanan antara Jawa Timur, Bali Barat, dan Bali Utara bagi mereka yang mencari alam, budaya, dan kenyamanan.


Minggu depan, Kementerian Pariwisata akan meluncurkan Pusat Informasi Pariwisata Digital baru. Dikenal sebagai TIC Digital Nusantara, platform ini akan membantu wisatawan merencanakan perjalanan mereka dengan mudah.


Dwi Marhen Yono, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara menyampaikan, TIC Digital Nusantara akan menyajikan informasi wisata yang lengkap dan terpercaya sehingga memudahkan Anda menjelajahi Bali dan mencari villa sewa di Bali.