Komisi X DPR RI yang membidangi Pendidikan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memastikan sekitar 15.000 mahasiswa di seluruh Indonesia telah siap tempur dan siap diterjunkan dalam upaya penanggulangan virus corona di Tanah Air.
Saiful Huda, Ketua Komisi X mengatakan para mahasiswa tersebut berasal dari 158 perguruan tinggi yang mendaftar untuk membantu sekitar 2.500 Perawat dan 1.500 Dokter sesuai laporan dari tim tanggap darurat COVID-19 milik pemerintah.
“Ini kabar baik karena banyak daerah yang diperkirakan akan kekurangan tenaga medis seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19,” kata Syaiful dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Mendikbud Nadiem Makarim sebelumnya mengajak masyarakat, khususnya mahasiswa, di seluruh Indonesia untuk ikut serta dalam upaya penanggulangan pandemi COVID-19.
Mendikbud menyampaikan bahwa gestur dan kesediaan lebih dari 15.000 mahasiswa tersebut membuatnya terharu.
Selain mengerahkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, sejumlah laboratorium juga disiapkan untuk meningkatkan jumlah pemeriksaan bagi mereka yang diduga terjangkit COVID-19. Kementerian Kesehatan juga telah mengubah beberapa fasilitasnya menjadi bangsal isolasi.
Kemenkes telah menunjuk 13 rumah sakit pendidikan dan 13 sekolah kedokteran sebagai laboratorium pemeriksaan COVID-19. Sebuah rumah sakit pendidikan juga telah disiapkan untuk menangani pasien COVID-19.
Syaiful meminta pemerintah untuk melatih para relawan dan membekali mereka dengan alat pelindung diri untuk melakukan tugas kerelawanan.
"Ini penting karena mereka adalah anak-anak kita. Kita tidak ingin mereka tertular," katanya. Ia menambahkan, tidak hanya tenaga medis, tim tanggap darurat juga membutuhkan relawan untuk staf administrasi rumah sakit dan pengemudi ambulans.